Rabu, 17 Oktober 2012

resensi marmut merah jambu


RESENSI BUKU
“Tragedi Cinta Muka Kartun”


Oleh :
Adantyo Satya Gilang M (03/XI IPS4)
Aruming Sekar Sukrani C.D (08/XI IPS4)
Fandi Akhmad Kurniawan (15/XI IPS4)
Ika Madyarina Mastuti (18/XI IPS4)

SMA N 1 KALASAN
2012/2013



A.    IDENTITAS BUKU
Judul buku      : Marmut Merah Jambu
Jenis buku       : Nonfiksi-komedi
Penulis             : Raditya Dika
Penerbit           : BukunĂ©
Tanggal terbit : Juni 2010
Tebal buku      : 222 halaman (13cm x20 cm)
Harga buku     : Rp 39.000,00

B.     KEPENGARANGAN
Raditya Dika adalah seorang penulis dan juga blogger yang telah terkenal dengan buku – bukunya yang bertema komedi. Buku-buku sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus dan Babi Ngesot. Yang paling terkenal adalah buku pertamanya yang berjudul Kambing Jantan yang telah dikomikkan dan difilmkan
Pada tanggal 1 Juni 2010 Dika meluncurkan buku kelima-nya yang berjudul Marmut Merah Jambu.

C.     SINOPSIS BUKU
Marmut merah jambu adalah kumpulan tulisan komedi Raditya Dika. Sebagian besar dari 13 tulisan yang ada pada buku ini adalah pengalaman dan observasi Dika dalam menjalani kehidupan bercinta. Cinta tak terbalas adalah hal yang paling bisa bikin kita nangis tanah. Untuk tau kalau cinta kita tak terbalas, rasanya seperti bahwa kita tidak pantas untuk mendapatkan orang tersebut. Rasanya, seperti diingatkan bahwa kita, memang tidak sempurna, atau setidaknya tidak cukup sempurna untuk orang tersebut.
Dika memulai buku ini dengan berusaha memahami apa itu cinta melalui introspeksi ke dalam pengalaman – pengalaman Dika sendiri. Alih – alih seperti belalang, Dika merasa seperti seekor marmut merah jambu yang terus – menerus jatuh cinta, loncat dari satu hubungan ke hubungan yang lainnya, mencoba terus berlari di dalam roda bernama cinta, seolah – olah maju, tapi tidak, karena sebenarnya jalan di tempat. Seperti marmut yang tidak tau kapan harus berhenti berlari di roda yang berputar.
Kekompakan dan curahan kasih sayang sebuah keluarga tercurahkan ketika Dika sangat perhatian dengan adik – adiknya bahkan kucing peliharaan keluarganya dibuatkan tokoh utama di salah satu bab dimana sang kucing ‘dimanusiakan’. Sang mama yang sangat khawatir dengan sunatan Edgar adik bungsu Dika  berharap segalanya berjalan lancar yang diceritakan di bab Balada Sunatan Edgar.
Ayahnya yang sepertinya cuek tapi ternyata perhatian pada Dika dengan ngasih bingkisan lewat orang suruhan ayahnya di detik – detik terakhir di bandara ketika Dika mau shooting di Austrlia yang diceritakan di bab Catatan Si Pemeran Utama dengan Muka Kayak Figuran.

D.    KEUNGGULAN dan KEKURANGAN BUKU
Keunggulan buku ini adalah :
1.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan itu mudah dipahami, karena sebagian besar pembacanya adalah anak remaja.
2.      Alurnya mudah dimengerti.
3.      Cover depannya memiliki warna yang terang dan cerah.
4.      Kertas yang digunakan mempunyai kualitas yang bagus.
Kekurangan buku ini adalah :
1.      Ada beberapa kalimat yang tidak lengkap atau hilang pada beberapa bab.
2.      Ada paragraf yang tidak selesai, sehingga membuat pembaca agak bingung dengan apa yang sedang dibaca.




E.     KESIMPULAN
Menurut kami buku ini sangat cocok untuk anak remaja yang haus akan bacaan yang mengandung unsur komedi, karena sebagian besar buku ini merupakan lelucon. Selain itu buku ini juga menceritakan kisah cinta sang penulis dan itu bisa membuat pembaca menjadi tertarik dengan buku ini. Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa sehari-hari, harganya juga tidak terlalu tinggi serta alur yang digunakan juga mudah dimengerti. 

0 komentar:

Posting Komentar