17 tahun, ya 17 bukanlah usia
yang tergolong anak-anak lagi. 17 tahun
adalah usia dimana jatah umur seseorang untuk menghirup oksigen yang ada di
bumi ini mulai berkurang. Mungkin usia 17 sudah cukup bagiku untuk memulai
hidup yang penuh dengan masalah. Dari segi apapun usia 17 merupakan usia dimana
sudah tidak dianggap anak bau kencur ataupun under age again. Namun dalam segi
agama itu merupakan pengurangan jatah
usia untuk beramal baik di dunia yang akan menjadikan bekal kelak di akhirat
nanti. Ku akui bahwa masih banyak sekali dosa-dosa yang menempel pada tubuhku
ini. Semua dosa itu ada yang aku sengaja dan ada yang aku tidak sengaja. Banyak
hal yang ingin kulakukan menginjak usia yang bukan anak-anak lagi. Di usia ku
yang ke 17 ini tadi aku mendapat banyak sekali pelajaran berharga yang tak
mungkin akan kulupakan. Ya, dari pagi hingga siang hari bahkan hingga pelajaran
berakhir semua teman-teman cuek padaku dan aku tak mengerti mengapa semua
seperti itu, apa salahku, akupun tak tau. Hingga di penghujung pelajaran aku
tertipu oleh ucapan Riau (arum) dan Uming (aruming). Baru saja kubuka laptopku
tiba-tiba mereka mengajakku megobrol dan tiba-tiba saja laptopku direbut oleh
Riau dan aku pun digandeng menuju kantin sekolahku. Dalam hati aku sudah
bertanya-tanya dan aku merasa tidak enak. Dan ternyata benar, semua teman-teman
satu kelasku (yang perempuan) tiba-tiba saja datang dan mereka menyiramku
dengan air dari gayung ke gayung hingga dari ember ke ember dan itu membuatku
menggigil dan aku sempat menangis karena ulah teman-temanku. Setelah basah
kuyup akupun disuruh ganti baju seragam oleh teman-temanku, sebelum ganti aku
dibikin gagap dan tidak bisa bicara bahkan bicara yang aneh-aneh karena di
marahi oleh temanku sendiri yaitu Anggun alias Soimah. Akupun menangis dan
sebenarnya aku malu karena menangis dihadapan semua teman-teman XI IPS4,
kelasku. Jujur saja aku tidak bisa bicara apa-apa dan aku terharu dengan mereka
karena kejutan ini tidak pernah aku duga sebelumnya. Setelah itu akupun berganti
baju, dan ternyata teman-temanku masih banyak yang belum puas dan mereka masih
saja usil padaku, ya tas yang berisi celana buat aku ganti ternyata diumpetin
oleh beberapa temanku, tak hanya itu saja sepatuku juga diumpetin. Namun selang
beberapa saat aku bisa menemukan sepatuku, namun aku tidak bisa menemukan
tasku. Hampir semua orang yang lewat, yang singgah, bahkan yang masih kelas X
aku tanyai apa mereka melihat tasku. Saking sibukanya aku mencari tas, aku lupa
kalau sepatu hanya aku taruh dimeja saja, dan dari sepasang sepatu itu
diumpetin lagi sepatuku, namun yang mereka umpetin hanya satu. Semua itu
membuatku panic sendiri dan salting sendiri seperti orang gila yang mencari
jajaknya. Hampir satu jam aku teriak-teriak namun tak membuahkan hasil, bahkan
aku kembali dimarahi temanku Anggun di hadapan 3 adik kelasku yaitu Yusuf,
Krisna, dan Thea. Ternyata Yusuf dan Krisna sudah dibisiki oleh beberapa
temanku untuk menjalankan scenario untuk usil padaku. Setelah aku merasa putus
asa akhirnya aku niat untuk pulang dan mengikhlaskan sepatu dan tasku. Saat ku
menuju parkiran sepeda ternyata temanku Ranggi, Shella, dan Icha masih ingin
melihat aku dikerjain. Ya, mereka membuat semua skenarionya. Dan tiba-tiba
BYUUUUURRRRRRR…..air kembali mengguyurku, kali ini malah lebih parah dan lebih
banyak lagi karena memakai ember. Dan tiba-tiba saja BLUUUUSSSSS….tepung terigu
membedaki kerudungku bahkan mukaku. Berkali-kali aku disiram air dan ditabur
tepung oleh Arni, Nia, Etma, Fitri, Anggun, Ranggi, dan Hanifah serta beberapa
teman yang aku tak tau siapa saja karena aku memejamkan mataku. Aku
terbatuk-batuk dan tiba-tiba saja ada lilin serta kue didepan mataku, dan itu
membuatku terharu. Ya, Icha datang bersama Shella dengan membawa kue kecil yang
indah, walaupun kecil kue itu tetap indah dimataku karena itu dari orang-orang
yang aku sayang selama ini. Setalah berfoto-foto dan berlarian mengejar muka
semua teman-temanku, akhirnya kami pulang kerumah masing-masing, dan hari itu
aku merasa sangat senang dan terharu dengan ulah jail semua temanku, I love you
all J.
Namun ternyata hari ini aku masih sial, karena motorku gembos, dan aku yakin
semua itu memang sudah ada di scenario teman-temanku, dan aku terima itu dengan
lapang dada, namun akhirnya sampai rumah motorku itu bocor, dan dengan berat
hati ku menuju tukang tambal ban. Setelah aku pulang kerumah aku baru sadar
bahwa hape neneku yang selama ini aku bawa juga mengalami sedikit kerusakan
akibat ulah teman-temanku, ya….hape itu tidak berfungsi lagi di bagian spasi an
2 tombol kanan yang paling pokok di hape tersebut. Setelah insiden itu aku
menjadi males sms, dan aku hanya bisa menerima telepon saja…eeeee nasib
nasib….. dibalik senang juga ada susahnya, but it’s my sweet and very sweet
seventeen, I love it, thank you friend J
Jumat, 09 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar