Senin, 11 April 2016

Teori Behavioristik

Assalamu'alaikum :) salam manis yaa dari Ikak disini hhihi. Okee langsung aja nih Ikak mau share sedikit ilmu yang Ikak dapat dari mata kuliah metodologi pembelajaran beberapa waktu lalu. O iya ini hanya rangkuman yaa dari kelas yang Ikak ikuti.. selamat membaca yaa semoga bermanfaat :)

Taukah kalian apa itu behavioristik? 
Behavioristik adalah bentuk perubahan yang dialami siswa dalam kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Dalam teori behavioristik ada beberapa faktor yang mempengaruhi aliran ini. Faktornya yaitu re-inforcement, dalam hal ini ada dua jenis yaitu posßitive re-inforcement yang dapat berupa pujian dari guru untuk muridnya. Yang kedua ada negative re-inforcement dimana disini memberikan kesan bahwa guru itu menakutkan dan murid menjadi takut. Jadi disini guru harus selalu memberikan positive re-inforcement jangan memberikan negative re-inforcement.

Dalam teori behavioristik ada beberapa tokoh yang mengemukakannya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain :
A. Thorndike dan Watson. Menurut Thorndike dan Watson, belajar adalah perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud konkrit yaitu dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Contonhya adalah jika jam 6.50 gerbang sekolah ditutup dan ada anak yang terlambat bernama A, maka anak tersebut akan berpikir ulang hingga esok harinya tidak terlambat lagi sehingga ada perubahan tingkah lakunya.
B. Watson. Menurut Watson belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon berbentuk tingkah laku yang dapat diamati. (Observable).
C. Clark Hull. Menurut Clark Hull kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia. Sehingga stimulus dalam belajar pun hampir dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul bermacam-macam bentuknya.
D. Edwin Gutrie. Menurut Edwin Gutrie hubungan antara stimulus dan respon cenderung bersifat sementara sehingga perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungannya bersifat tetap.
E. Skinner. Menuurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.

Nah kiranya cukup sekian ya.. semoga bermanfaat. Salam manis :)
Wassalamua'alaikum :)

0 komentar:

Posting Komentar